Tuan Muda dan Upik Abu - 32

1967 Kata

Suasana makan malam terasa sunyi. Dino tampak lesu dan tidak bersemangat seperti biasanya. Handoko juga tampak diam menyantap makanan di piringnya. “Mama mau mengantar makanan untuk Alfian dulu.” Margaretta memulai aksinya. Dino sentak memejamkan mata. Dia merasa malu atas sikap sang mama yang selalu saja mencari perhatian Handoko. “Tidak usah!” sergah Handoko. Eh. “Biarkan saja anak itu. Kamu tidak perlu lagi memperlakukan dia seperti raja. Kelakuannya akan terus melunjak,” ucap Handoko. Margaretta mengulum senyum. “T-tapi ….” “Tapi apa?” tanya Handoko. “Aku hanya takut nanti Mas menganggap aku tidak memperlakukan Alfian dengan baik. Aku takut nanti Mas malah salah mengira. Padahal kan, Mas tahu sendiri. Aku pun juga sangat menyayangi Alfian dan sudah berusaha melakukan berbagai c

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN