Di kediaman orangtuanya Dinda. Rian merasa jauh lebih tenang berada di sini dibandingkan berada di rumah orangtua sendiri. Entah kenapa orangtuanya tidak mau menerima dia dan Dinda. Semua sudah terjadi. Nasi sudah menjadi bubur, begitu kata pepatah. Semua yang sudah terjadi tidak akan pernah bisa kembali lagi untuk diulangi agar menjadi utuh lagi. Undangan makan malam mereka penuhi untuk melepas rindu Dinda terhadap orangtuanya. Hidangan malam terlihat sangat lezat. “Mi, semuanya buat Dinda?” “Buat suami kamu juga sayang.” Seperti ucapan Rian tadi, bahwa mereka berdua ditolak oleh orangtuanya Rian. Jadi sekarang mereka harus bisa bersikap baik pada Rian dan Dinda agar tidak ada jarak antara mereka. Cukuplah keluarga pihak Rian yang benci terhadap kehamilan Dinda. Jangan sampai oran