PART. 17 JADI ARTIS

909 Kata

Dilla baru turun dari taksi di depan kampusnya. "Dillaaaa!" Syifa berlari kecil ke arahnya dengan tangan membentang ingin memeluknya. "Jangan lebay deh," gerutu Dilla. "You tahu ... i miss you sooooo much!" sahut Syifa. "Dasar alay lebay." "Eeh ... tumben pake ginian kuliah?" Syifa ingin menarik syal yang melingkari leher Dilla. "Iih apaan siih?" Dilla mempertahankan syalnya. "Gue curiga." "Curiga apa?" "Sini gue mau razia leher lo dulu." Syifa kembali menarik syal Dilla. "Syifaaa ... jangan bikin gue malu dong," pinta Dilla. Syifa tergelak. "Jadi bener ya di leher lo banyak cupangnya?" "Busyet ... jangan keras-keras, Syifa!" sergah Dilla, kepalanya tengok kanan kiri takut ada yang mendengarkan pembicaraan mereka. Dilihatnya Sera, dan gengnya tengah mendekat ke arah mereka. "

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN