Sehari yang seperti neraka. Setiap detik yang berlalu Deva berperang dengan gusar dan amarahnya. Mati-matian dia berusaha fokus untuk menyelesaikan seabrek pekerjaannya dengan kepala mendidih. Tadi pagi setelah si tua bangka Sofian dan anak bangsatnya itu minggat, dia masuk ke ruang kerja Leora. Dadanya mencelos mendapati seisi ruangan yang berantakan. Entah karena amukan Leora atau ulah dua manusia k*****t itu. Yang lebih membuatnya tidak betah berdiam diri disana karena Leora menghilang. Nomornya mati sama sekali tidak bisa dihubungi. Sedang dia tidak kenal sama sekali teman Leora yang bisa ditanya untuk mencari keberadaannya. Sumpah serapah dan makian tidak terbendung lagi dari mulutnya, membayangkan Leora dicaci maki dan ditampar untuk kesalahan yang tidak dia lakukan. “Kamu kemana s