Leora pulang ke apartemen. Tidak ada yang lebih melegakan bagi Deva selain saat mendengar tentang itu. Reda sudah kekhawatirannya. Saking bingung harus mencari kemana, tadi siang dia menelpon pihak apartemen untuk mengecek kediamannya. Siapa tahu saja Leora sudah pulang, tapi sayangnya nihil. Ingin rasanya Deva langsung pulang untuk memastikan sendiri keadaan wanita kesayangannya itu. Namun, mana mungkin dia pergi begitu saja, sedang mereka masih harus membahas banyak hal tentang rencana selanjutnya untuk menggulingkan Sofian dari kursi pimpinan. “Aku bilang juga apa? Leora hanya butuh waktu menenangkan diri. Sekarang kan dia cuma punya kamu sebagai tempatnya untuk pulang.” Ezra menggeleng melihat teman sengkleknya yang ternyata bisa juga galau setelah kesandung cinta Leora. “Ck, itu k