Melepasmu

1049 Kata

“Zein …!” Aku tersentak dari tidurku, ternyata aku bermimpi. Aku bernapas lega karena apa yang aku lihat tadi hanyalah mimpi. Tubuhku berkeringat dan jantungku berdetak kencang. Aku meraih gelas minum di atas nakas samping tempat tidurku menegaknya sampai habis. Bayang mimpi tadi masih terekam jelas dalam ingatanku. Di dalam mimpiku, Zein pergi meninggalkanku dan mobil dengan kecepatan tinggi menabraknya. Dan aku menangis memangkunya yang tidak sadarkan diri. Aku memejamkan mataku berharap ingatan tentang mimpi itu enyah dari pikiranku. Ku lihat jam saat ini tepat pukul tiga dini hari, masih ada waktu untuk melakukan shalat malam. Gegas aku membersihkan dan mensucikan diriku. Aku tergerak untuk melakukan shalat malam hingga bertaubat memohon ampunan kepada Dia yang maha mendengar dan

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN