Kotak Musik

1075 Kata

Aku bangun dalam dekapan Zein, dia memelukku—membenamkan tubuh kecilku dalam dekapannya. Lucunya aku merasa nyaman. Aku masih ingat dengan jelas saat Zein meracau semalam—mengatakan kalau dia mencintaiku. Mungkinkah cinta bisa datang secepat itu? Bahkan aku tidak memperlihatkan sisi menarik yang bisa membuatnya jatuh cinta padaku. Aku malah selalu membangkang. Perlahan aku mencoba keluar dari dekapannya, ternyata pergerakanku membuat tidur Zein terusik. Dia menjauhkan tubuhnya, meminta maaf khawatir menularkan penyakitnya padaku. Aku mengulurkan tanganku menyentuh dahinya yang masih terasa hangat. Baru saja ingin mengomel Zein mengajakku shalat bersama. Setelah selesai dia mengulurkan tangannya dan aku menyalaminya. Zein langsung bangkit merapikan perlengkapan shalatnya, selalunya dia

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN