Kisah Si Mangga

1233 Kata

Baby bump mungil kini menjadi favorit Zein, dia selalu menyapa buah cinta kami di dalam sana setiap ada kesempatan. “Yang pintar ya Sayang selama Mama bekerja,” bisiknya di dekat perutku membuat aku terkekeh geli melihat sikapnya. Padahal saat ini kami sedang berdiri di depan kantor, ttapi Zein sama sekali tidak malu. Aku merasa lebih baik setelah pindah ke Bandung karena Zein tidak perlu lagi bersusah payah setiap hari melakukan perjalanan Panjang. Sudah cukup perjuangan yang dia buktikan padaku selama ini. Aku tidak ingin lagi membuatnya kecewa lagi. Aku menjadi lebih baik versiku auntuk membuat Zein terus jatuh dalam dekapanku. Perusahaan di Bandung belum sebesar di Jakarta, tapi aku merasa inilah bentuk perjuanganku mendirikan perusahaan. Karena di Jakarta aku hanya meneruskan, kala

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN