Gara-gara Nikah di KUA Bab 23 : Rapat Keluarga “Kasihan Budemu dan Mira, ya, Nai,” ujar Ibu dengan wajahnya yang sedih. Aku menggigit bibir, sama prihatinnya dengan Ibu. Aku jadi sedikit bersalah karena tak bisa memberikan pertolongan kepada mereka, tapi mau bagaimana juga karena kami juga sedang butuh banyak uang untuk membangun rumah. “Nai, Ibu keluar, ya, mau bantu Budemu bawa barang-barangnya. Mereka pasti mau ngungsi ke rumah Nenekmu,” ujar Ibu. “Nanti Ibu malah disemprot oleh mereka, sebaiknya jangan keluar dari rumah. Nanti kita malah dituduh menonton penderitaan mereka,” bujukku kepada Ibu sebab tak ingin dirinya malah dimarahi Bude. “Nggak apa, Nai. Walau bagaimana pun juga, Budemu itu saudara Ibu dan Ibu takkan tega membiarkan dia menderita di depan mata begini.” Ibu melang