Setelah pulang dari kantor Jimin, Angga dan Aya menyempatkan diri untuk singgah kerumah makan langganan Angga. Sudah lama dia tidak singgah kerestoran ini, tepatnya setelah dia pisah dengan Dela. Dulu dia sering menyempatkan diri mampir hanya untuk sekedar makan siang dan hampir setiap hari, saat sang ayah menempatkannya dikantor pusat. Namun semenjak ayahnya memindahkannya lagi gudang tembakau Angga sudah sangat jarang bahkan tidak pernah singgah. Rawon setan selalu menjadi menu favoritnya dan es selendang Mayang, restoran berkonsep tradisional itu banyak diminati oleh orang asing karena menu yang melokal dan juga porsi yang cukup besar, sepadan dengan harganya yang lumayan dibandingkan makan diwarteg. “Lo mau makan apa hari ini?” tanya Angga sambil membuka-buka buku menu. Aya nampa