part 62-melamar

1825 Kata

Tepat jam sepuluh malam, setelah mendengar cerita tentang persahabatanya dengan Stevan dan juga permasalahannya dengan Stevan, aya menguap lebar. Matanya benar-benar sudah tidak bisa lagi diajak kompromi, bahkan dia sendiri tidak mengira jika Angga begitu banyak bicara ternyata, Aya yang pada dasarnya memang kurang terlalu suka berbicara basa-basi pada ahirnya harus menyerah dengan cara mengatakan oh atau hanya sekedar basa-basi menganggapi obrolan Angga yang kurang menarik menurutnya. Melihat Aya yang terus menguap membuat Angga tersadar jika dia sudah terlalu banyak bicara sejak tadi. Raut wajah bosan sudah menghiasi wajah lesu Aya. “lo mau tidur?” Iya lah! Pakek nanya lagi. Gumam aya dalam hati. Aya mengangguk sembari mengulas senyum tidak enaknya. “ngantuk banget nih! Boleh kan A

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN