Angga mengajak Aya untuk duduk disalah satu bangku taman dekat mall, niat mereka untuk bersenang-senang seharian lenyap begitu saja karena ulah Stevan yang kurang waras. Entah ada dendam apa pria itu terhadap Angga, kenapa dia merasa paling tersakiti saat ini. Bukankah harusnya Angga yang muak melihat wajahnya. Astaga! Ingin rasanya Angga mengumpat kesal kepada Stevan, namun saat dia mengingat pesan Jimin, Angga memilih untuk menghindar dan mengabaikan pria kurang waras itu. “Maaf ya!” Angga memberikan eskrim yang baru saja dia beli disalah satu penjual dekat taman. Aya menerima eskrim dari Angga, lalu mengigit ujung kemasan dengan giginya. “sebenarnya Aya menghindari manis-manis tapi karena Aya haus, Aya terima ya mas!” Angga mengangguk. “udah dibuka baru ngomong! Dasar Tante bocil!