"Jangan berharap lebih, dia hanya bercanda harusnya kamu tertawa bukan jatuh cinta." ---- "Astagfirullahhaladzim!" Chava tersentak kaget ketika membuka mata, mendapati Ashraf tengah menatap ke arahnya dalam jarak yang begitu dekat. Entah sudah berapa lama pria itu duduk di sebelahnya. "Kamu bisa nggak sih, kalau bangun nggak usah triak-triak," protes Ashraf. "Aku bukan hantu. Pake ngucap istighfar segala." Bibir Chava mengerucut. "Kok kamu yang marah? Kan aku yang di kagetin. Lagian, ngapain juga kamu duduk di situ?" Ashraf berdecak. "Apalagi kalau bukan nungguin kamu bangun." Chava diam sejenak, mencoba untuk mengingat keping memori kejadian yang menimpanya semalam. Tak berapa lama, ia akhirnya ingat setelah mengalami sesak napas, Ashaf menyuntikkan sesuatu di lengan kirinya. Sete