27 koin Siti berbaring dalam dekapan Satria. Mereka tidur dengan menggelar kasur di lantai. "Aa!" panggilnya. "Hmmm …." "Besok kita ziarah kemakam Ibu ya." "Hmm ... ya Allah, kok aku sampai lupa ya, ziarah kemakam Ibumu, padahal kita sudah jalan-jalan kemana-mana, maaf ya, Sayang. Harusnya saat tiba di sini, yang pertama kulakukan adalah mengajakmu ziarah kemakam Ibumu," kata Satria, dengan nada suara penuh penyesalan. "Harusnya aku yang mengajak Aa kemakam Ibu, aku yang salah, bukan Aa." "Kesalahan kita berdua, oke." Siti mengangguk. "Makamnya jauh, Sayang?" "Enggak, kita jalan kaki saja, Aa. Dekat kok, di belakang kampung ini." "Ooh ... artinya kita tetap bisa ikut yang lain jalan-jalan dong ya." "Mau jalan-jalan kemana, Aa?" "Katanya pada mau ziarah ke makam Guru Sekumpul,