Satria menepuk tempat di sebelahnya, Siti tidak ada. Pintu kamar terbuka. Siti masuk dengan sarung yang diikat di salah satu bahunya, dan handuk yang menutupi kepala, dan bahunya. Tubuhnya gemetar, bibirnya terdengar bergemerutuk. Satria dengan mata terpejam, pura-pura tidak sengaja menarik ujung bagian bawah sarung Siti, sampai Siti jatuh di sisinya. "Dingin, ya?" tanya Satria. "A', aku sudah mandi." "Ooh sudah mandi ya, ya sudah pakai bajumu sana!" perintah Satria kesal. "Aa jangan merajuk lagi pang, Aa handak apa, Ading turuti." (Aa jangan ngambek lagi dong, Aa mau apa adik turuti). "Satu ronde lagi dong!" "Satu ronde? Apanya?" "Aku mau ini lagi." Tangan Satria meremas milik Siti. "Aa ... tadikan ... su ...enghhhhh ...." 'Iya tidak ya, hhhhh ... si Aa bule paket komplit, t