Selesai makan mereka sholat dzuhur berjamaah di langgar dekat rumah Siti. Sakti dan Sekar mengajak Satria, Siti dan dua bocil ke pasar intan Martapura. Tapi dua bocil tidak mau ikut, mereka lebih suka naik lagi ke atas ranjang Siti. Terpaksa Sekar dan Sakti pergi berdua dengan diantar taksi yang dipesan Satria lewat telepon. Nomer telpon taksi sendiri didapat Satria dari papi saat mereka baru tiba di Banjarbaru. Setelah Sekar dan Sakti pergi, Siti dan Satria menidurkan dua bocil biang rempong. Karena listrik padam terpaksa Siti dan Satria mengipasi Sakha dan Salsa dengan kipas dari anyaman bambu. Mereka berempat berbaring melintang di atas ranjang. Walau ranjang terus berbunyi merespon setiap gerakan, tapi untungnya keduanya bisa tertidur juga akhirnya, meski harus di lepas dulu baj