Bagian 8

2148 Kata
Kiranna pov Di sinilah aku sekarang, di atas kasur karena paksaan dari Pak Agatha siapa lagi kalo bukan Aditya, sejak kepulanganku lalu yang lalu dia tiba-tiba saja menjadi posesif dan manja huhuhhh !!! aku mendengus keras tanpa melihat sendiri.  Aku bersandar di kepala tempat tidur, tak lupa kulipat kedua tanganku di d**a. "Wes kesel aku karo kamu mas Aditya !!!"  Dumelku. "gak bisa melihat istri senang apa ada di balikpapan ya setiap menit detik selalu aja nelp astaga !!!  ngomelku dalam hati. Flash kembali Penulis pov Kiran tengah duduk bersama teman-temanya di sebuah kafe yang berada di mal plaza balikpapan, teman Kiran terdiri dari teman kuliahnya dulu. Mereka sedang asyik bernostalgia, membicarakan masa labilnya kompilasi dulu. Kiran yang sedang tertawa langsung mengangkat telponnya. Ia melihat nama yang tertera di sana. "Assalamualaikum, iya kenapa mas ... ??" tanya Kiran sambil meredakan suara tawanya. "Besok kamu pulang !!! udah pas hari kan ??? tega istri ninggalin suami !! besok pulang, gak mau tau pokoknya ... kalo besok gak pulang ku kirim pengawal untuk menjemputmu ..." jawab Adit di seberang telpon.  "Kan mas terima kasih dua minggu kenapa jadi dua hari" protes Kiran  "sampai jumpa menanti sayang ..." Adit menutup telpinnya sepihak. Dan tidak menjawab pertanyaan diberitahu. Flashend Kiran pov Walau itu sudah selesai yang lalu tapi tetap saja rasa kesalku masih ada. "Sayang ayo sini kita bobo cantik bareng" ucap Adit sambil menolak bantal di sampingnya. "Gak ..." jawabku ketus "aiihh !!! dosa looh nolak suami ..." menerima tanpa dosa. "Mas itu, aku cuma dua hari di sana ah !! gak adil" kataku sambil beranjak dari kasur namun di tahan oleh Adit. lenganku ditarik olehnya, hingga terbaring lalu menaikiku. "Eh eh mau ngapain ini !!" kataku sambil meronta, namun tenagaku gak sebanding dengan dirinya. Adit tidak bergem, ia terus melihatku. mata itu mata yang sangat tajam hitam pekat dingin namun lembut membuat siapa saja yang bisa langsung jatuh ke dalam pesonanya. "Aku mencintaimu istri cantikku... mau kah kamu menjadi ibu dari anak anakku kelak...kita mulai ini semua dari awal yah..." ucapannya  membuat diriku kaget. Kutatap matanya  mencari kebohongan namun nihil hasilnya tidak ada. kenapa!! Apa!! ada apa dengannya. "Kamu kenapa mas?? mas sakit kah...??"tanyaku apa adanya, ku sentuh keningnya dengan punggung tanganku namun dia baik baik saja. "Ah kamu gak bisa di ajak romantis... malah bilangin suami gantengmu ini sakit tau ah!!! rajuknya sambil beringsut dari atas tubuhku lalu membelakanginya. Aditya pov Aku berjanji akan setia dengan istri cantikku Kiran. masalah Ratna,? Aku akan melupakannya. seminggu setelah kepulangannya dari balikpapan, Kiran masih  marah padaku karena ku suruh balik kesini...jujur saja, aku tidak tahan untuk berjauhan dengannya. kiran seperti h****n bagiku. Sebentar saja tidak melihatnya atau mendengar suaranya membuat diriku seperti  orang sakau. terdengar suara pintu kamar mandi terbuka. Clek... Kiran tengah keluar dari kamar mandi. Tak kuhiraukan saat ia keluar. Dengan santainya ia melewatiku menuju lemari pakaian, kulit sawo mateng terbalut handuk putih kaitannya agak longgar dan juga handuk yang melilit dikepalanya. Ia sedikit melompat kecil untuk mengambil sesuatu namun tak sampai karena ukuran tubuhnya yang pendek. Yah dia PENDEK!!! Seukuran dengan panjang guling tidurku. "Mas tolong ambilkan pakaianku yang itu nah..." tunjunknya dengan wajah memelas. aku tidak mengiraukannya kuambil bantal yang sering di pakai Kiran lalu kututup wajahku. "Ishhh mas di  mintain tolong malah merajuk tau ah...." suara Kiran nampak kesal membuatku ingin tertawa lama tak ada suaranya kusibak sedikit bantalku untuk meliriknya dan woww Handuk yang dia pakai terlepas begitu saja. Kiran masih berlompat kecil untuk mengambil pakaiannya. tubuh polosnya bisa kulihat dengan jelas bahkan buah dadanya yang membuatku susah untuk menelan ludah. Oh god!!!  istri cantikku aku tidak tahan melihatnya...  shit!!! juniorku bangun seketika. Persetan sama semuanya aku hanya ingin menyentuh tubuh istriku sekarang.  Dengan cepat aku melangkah dan kini aku berada dibelakang Kiran. Kuangkat tubuh mungilnya hingga membuat dirinya kaget karena sentuhanku. lalu kuletakan diatas kasur oh my!! Seruku.  aku sudah tidak tahan lagi. sebelum dia protes aku telah membungkam bibir manisnya.  "Adit...."panggil kiran  "Yes honey call my name huh.."bisikku serak Kiran pasrah dengan apa yang kulakukan. hanya desahan yang dapat kudengar dari bibirnya hingga membuatku bahagia  Aku akan menyempurnakannya sebagai istriku. "Sayang bisakah kamu membantuku melepas pakaian ini hm..." kutegakan tubuhku namun tidak beranjak dari tubuh Kiran. kulepas semua kain yang melekat ditubuhku semuanya tanpa terkecuali dan dibantu oleh Kiran. "Siap sayang kita foreplay dulu..."kataku yang kembali dengan posisi semula, kulihat wajahnya memerah. Pasti dia melihat juniorku xixixixi  Tanpa waktu lama. aku langsung menerkamnya seperti seekor singa melihat mangsanya. Author pov Kedua insan itu saling melengguh. desahan demi desahan keluar dari bibir manis mereka hingga akhirnya mereka sampai dibatasnya. "Akkkhhh Ratnaa!!! erang Adit tanpa sadar membuat Kiran menegang matanya membulat sempurna, Kiran kaget. Adit berfikir ia sedang b******a dengan Ratna. Karena Adit teringat saat di hotel. Apa kamu pernah melakuannya dengan Ratna dit??? batin Kiran Kiran mendorong tubuh Adit kesampingnya. ditariknya selimut sampai batas d**a lalu Kiran membelakanginya. air matanya menetes Kiran menangis, dia menangis dalam diam Adit yang menyadari kesalahannya langsung gelalapan ia takut sekaligus bingung mau jelasin bagaimana. Adit langsing memeluk Kiran yang memungginya "Ma-maaf Kiran aku gak sengaja, maafkan aku sayang...." ujar Adit penuh penyesalan. "Apa kamu pernah melakukannya dengan Ratna??? Aku bisa melihatnya kalau kau mau..." Deghh Kecemasan memenuhi setiap rongga Adit. tubuhnya menegang dia tidak mau istri cantiknya sakit dan terluka akibat kebrengsekannya. "Aku tidak melakukannya..." balas Adit dingin Untuk menutupi rasa ketakutannya . Kiran tidak menjawab. Ia beranjak dari kasur untuk ke kamar mandi. "Sshh auw..."jerit Kiran pelan ke arah kewanitaannya. "Kamu tidak apa apa kiran..."tanya Adit khawatir "Gakpapa mas..."  Kiran mencoba untuk berjalan namun gagal ia malah terduduk di kasur. "Mari kubantu kau ke kamar mandi..."adit menyibakan selimut yang menutupi tubuh sempurnanya dengan pelan Adit mengangkat Kiran meuju kamar mandi. di dudukannya kiran hati-hati di atas wastafel. "Diam di sini aku buatkan air mandimu..."perintah Adit. Dengan cekatan Adit menuangkan aroma mawar di dalam bath up yang berisi air hangat. setelah cukup, Adit mengangkat tubuh Kiran lalu mereka bersamaan masuk dalam bathup Adit memangku Kiran. "Sini ku gosok badanmu..." Adit mengambil gosokan mandi.  dengan perlahan Adit menggosok punggung kiran pelan, tak ada pembicaraan diantra mereka. Adit dan Kiran sibuk dengan fikirannya masing masing . ****** Makan malam Adit dan Kiran tengah menikmati makan malamnya, tak ada pembicaraan apapun diantara mereka. "Kiran aku mau nanya, boleh???" suara Ardi memecah keheningan. Kiran pun menatap kakak iparnya itu. "apa kamu tau keberadaan gadis mahakam itu dimana...?dia sudah menghilang bak ditelan bumi sejak seminggu yang lalu..." Kiran nampak berfikir sambil mengunyah makanannya.  seminggu ini Kiran tidak pernah melihat ataupun mendengar kabar Ratna. "Aku tidak tau kabarnya kak Ardi,emang kenapa??" jawab Kiran sekenanya. Adit yang tau masalah apa yang Ardi bahas hanya bisa mendengar sambil menyantap makan malamnya. "Tidak apa-apa, aku mencarinya, di rumahnya Ratna tidak ada.dia juga meninggalkan Adrian bersama neneknya..." Matanya tersirat akan kerinduan dengan gadis mahakamnya, bukan dia bukan gadis melainkan  wanita Ratna telah menjadi seorang ibu dari anaknya adrian!!!  bagaimana bisa, Ardi mengatakan Adrian adalah anaknya??? Ya, karena Ardi sendirilah yang memperkosa Ratna di tengah hutan, bahkan Ardi rela mengotori tangannya dengan membunuh sepuluh pekerja kasar yang mencoba memperkosa Ratna. setiap wanitanya melakukan aktifitas apapun Ardi mengetahuinya, dia selalu mengawasi wanitanya dari jauh. saat Ratna hamil, melahirkan bahkan membesarkan putra mereka dengan baik, bahkan masalah pembiayaan hidupun Ardi yang tanggung tanpa sepengetahuan wanitanya Ratna!! Tapi ia tak berani untuk menampakan dirinya, karena ia takut dibenci oleh Ratna. " Ardi woy...!!" tegur Adit dengan nada keras. tangannya yang memegang sendok langsung berpindah manis di piring Ardi yang tak jauh dari jangkaun Adit. Membuat suara dentingan itu gaduh. Ardi yang sadar akan hal itu langsung tersadar dari lamunannya.  "Lamunin apa kamu ? pasti lamunin m***m kan..." terka Adit membuat Ardi berkerut dahi. namun sadar akan hal itu, dia tersenyum jail. "Aku lagi lamunin istrimu b******a denganku oh pasti rasanya nikmat...lalu dia hamil anakku dan hidup bahagia denganku ...senangnya aku..."kata Ardi seolah olah membayang apa yang ia omongin padahal tidak!! Ardi sedikitpun tidak seperti itu. dia hanya menggoda adik brengseknya ini.  Kiran yang mendengar perkataan Ardi langsung tersedak air putih. sedangkan adit, matanya langsung melotot rahangnya mengeras dan raut wajahnya sarat akan amarah namun dengan sentuhan lembut Kiran, Adit melunak seketika tapi tatapan tajamnya tetap mengarah ke kakak mesumnya itu. "Jika kau ingin mati sekarang kesinilah akan kuberi kenikmatan yang membuat nyawamu hilang..." geram Adit buku-buku jari ya memutih Adit mengepal tangannya kuat.  Ardi yang sempat kaget langsung tertawa terbahak-bahak sambil memegang perutnya. niat untuk melarikan diripun ia tidak kuat karena tawanya terus terdengar membuat Kiran melongo bodo. Seorang CEO tegas tampan dan muda terkenal akan sifat dinginnya luntur seketika saat Kiran melihat Ardi tertawa. "Khakhaii...aku bercanda adek manis..!!ardi mengusap sudut matanya yang ber-air lalu mengatur nafasnya sejenak hingga tawanya sudah tiada. "Ada apa ini ardi, suara tawamu sampai terdengar dilantai atas...apa yang kalian bahas..??"tanya Adrian yang turun dari  tangga dengan Naomi.  Kini keduanya duduk  di kursi sambil mengambil makanan yang ada dimeja. "Jadi apa yang kalian bahas??" tanyaNaomi bundanya ardi dan adit "No,bun...kami hanya belajar nge-stand up comedy aja..."balas Ardi kalem membuat Adit jengah. "Bukan bun, Ardi kurang ajar kepadaku terutama pada istri cantikku ini..yaa kan sayang..."seru Adit sambil memegang pinggang Kiran posesif. Kiran yang tengah asyik makan bersekedap kaget. "Eh kurang ajar apa...mas Ardi cuma bercanda aja sama Adit mah, Ardi bilang Kalo dia lamunin b******a sama aku terus punya anak dan dia suamiku gitu...terus mas Adit naik pitam!!!jelas kiran polos Adrian dan Naomi tersentak kaget mendengar penjelasan Kiran. mata Naomi melotot ke  arah Ardi. membuat sang anak yang tua mulai berjalan pelan sambil cengengesan tak berdosa. dengan cepat ia menyambar jaket kulitnya yang tersampir dikursi. "Heeee mamah cantik, Ardi keluar dulu yah. mau cari ibu dari anak-anak Ardi berada semoga ketemu dan bisa bawa kesini doain hehe..." "Kalah sama aku,..."ejek Adit "lihatlah mah, 2 bulan lagi pasti Kiran akan hamil anakku..." lanjutnya bangga sambil mengulurkan tangannya ke perut Kiran. "Kalo kamu gak berhasil buat kiran hamil," Ardi menjeda perkataannya. "tenang, aku yang akan buat dia hamil. Di jamin sekali buat langsung jadi aku kan tokcer....!!! Lanjutnya yang langsung pergi. TUGGHH!! Tak kuasa menahan amarah, Adit langsung melemparkan sendalnya kiran yang terbuat dari kayu jati asli ke kepala Ardi  gochaa!!!  sendal itu mendarat sempurna ke kepala Ardi, membuat dia menggeram sakit sambil memegang belakang kepalanya. "Awww!!!"jerit Ardi yang langsung berbalik ke belakang, mencari sosok yang telah melemparnya. Ardi melotot ke arah Adit yang tersenyum  evil-nya "kauuuuu,!!" geram Ardi sambil menunjuk Adit. "Apa!!!" tentang Adit santai. "Kiran lihatlah suami itu telah melukai calon suami barumu ini...sakitt..." eluh Ardi membuat Adit tambah emosi. "Pergilah Ardi. carilah gadis mahakam itu dan menikah...." sungut Kiran kesal karena suami gantengnya terus digoda. Sedangkan Adrian dan Nai hanya diam melongo karena kelakuan kedua anaknya yang terus bertengkar seperti anak kecil. "Baiklah bebh....aku pergi dulu sampai jumpa bye..."pamit Ardi sebelum pergi. ****** Setelah acara makan malam yang ancur kini Adit dan Kiran berada di kamar mereka. kiran telah berbaring duluan ketimbang Adit yang sibuk dengan laptopnya, mengerjakan beberapa pekerjaannya yang di tinggalkan oleh kakak setannya itu. "Cihhh....awas memang kamu kak jika pulang...kamu pergi war-war di luar sana sedangkan aku harus menyelesaikan pekerjaanmu ini..." rutuk Adit "Tidurlah mas...apa kamu tidak ngantuk..."tanya Kiran di sela menguap sambil menepuk-nepuk bantal disebelahnya. "Sebentar sayang...suami gantengmu ini masih harus menyelesaikan persentase buat besok pagi...karena pria bodoh itu tidak mau mengerjakannya...hufftt " jawab Adit kesal sambil menggelengkan kepalanya. terlihat jelas oleh Kiran walaupun wajahnya tertutup layar. Tepat jam dua pagi, Adit baru selesai mengerjakan persentasenya. perlahan ia merentangkan kedua tangannya di atas kepala lalu tersandar di kepala kursi perlahan ia menutup mata. Ratna!! Mata Adit langsung terbuka. terlintas di fikirannya tentang Ratna. bagaimana kabarnya sekarang apakah dia baik-baik saja? Dimana dia sekarang ? apa dia bahagia atau sebaliknya kenapa hati ini sedikit sesak saat memikirkannya!!! Batin Adit Dengan cepat ia bangun dari kursinya dan melepas kaca mata yang bertengger manis di hidung bangirnya. Adit memijit pelipis matanya, ia mendongak sedikit ke arah Kiran yang sedang tertidur pulas. Adit sedikit tersenyum melihat Kiran begitu damai,  " Aku iri dengan guling itu, selalu berada dipelukan Kiran,  sedangkan aku ah sudahlah terabaikan." batin Adit, ia mulai beranjak dari meja kerjanya lalu ke kasur, perlahan Adit menyibakan selimut tebalnya bewarna putih lalu menutupnya kembali di saat ia sudah berada didalamnya. Adit mengambil pelan guling yang dipeluk kiran membuat siempunya sedikit menggeliat setelah guling itu terlepas kini Adit mendekat mencondongkan tubuhnya ke Kiran, mengambil kepalanya lalu di letakan ke lengan adit menjadikan lengan kelarnya sebagai bantal untuk Kiran. Kiran langsung memeluk Adit dengan erat seolah yang di peluk adalah guling. seulas senyum tercetak di bibir Adit tangan kanannya terulur bebas membelai rambut istrinya dan juga wajahnya. "Sleep tight sayang...love you..." ucap Adit sebelum mencium kening dan bibir Kiran. setelah itu tak butuh waktu lama Adit langsung ikut Kiran ke alam mimpi tertidur sambil memeluk istri cantiknya. We o we aku update lagi hehehehe jangn lupa loh yah seperti biasa xixixixi Balikpapan,17 febuari 2016 22:14 wit revisi 7 desember 2016
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN