Grize menghela napas panjang. Dia membuka pintu apartemennya lalu segera pergi ke dapur. Perutnya lapar karena belum sempat makan malam. Dibukanya pintu kulkas yang langsung menunjukkan banyak bahan makanan. “Hah … malas sekali,” gumamnya. Dia menoleh dan melihat jam dinding yang sudah menunjuk hampir jam 10 malam. Haruskah dia memasak sekarang? Pada saat itu tiba-tiba bel pintu berbunyi. Keningnya langsung berkerut. Siapa yang malam-malam datang bertamu? Dia segera beranjak ke depan. Dari layar monitor yang kecil, dia bisa melihat seorang pria yang berdiri di luar pintu. Pria itu sudah tidak asing lagi baginya, dia tak lain adalah Ken. Ini cukup mengherankan. ‘Ada apa dia datang malam-malam begini?’ Grize merasa ragu sesaat. Namun, pada akhirnya dia tetap membuka pintu. “Ken? Ada