15

1408 Kata

"Apa aku menyakitimu, Baby?" Kurasakan tangan Kak Dewa mengusap sudut mataku. Aku meringis dan mencoba tersenyum kecil padanya. "Nggak papa, Tuan. Lakukan saja." Sepanjang kami bersama, ia terus bertanya apa aku baik-baik saja dengan tatapan terus terpantik ke mataku, membuat wajahku menghangat didera malu. Tak lama setelah berakhir, ia jatuh tertidur sementara aku tak bisa memejamkan mata sama sekali. Terus tidur dalam pelukannya begini, membuat dadaku terus berdebar. Entah kenapa ada sensasi menyenangkan saat teringat kebersamaan kami barusan. Ternyata walau ia sangat menyebalkan, tapi juga bisa bersikap begitu lembut. Aku terus memperhatikannya yang tidur miring menghadapku dalam keremangan cahaya lampu. Diperhatikan dalam-dalam, wajahnya semakin tampak menawan saja. Tanganku berge

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN