Undangan

1602 Kata

“Na, kenapa kamu menangis?” “Maaf, Kak. Mohon untuk tidak membahas masalah itu. Masalah hidupku sudah terlalu berat jadi mohon jangan dibebani lagi. Lagi pula aku tidak punya hubungan apa pun dengan om Harun. Aku bukan anaknya dan kak Jingga tidak usah meragukan hal itu.” “Jangan begitu, Na. Tidak mungkin papa mengatakan hal itu kalau memang tidak ada apa pun diantara kalian. Kamu tahu, Na. Papa dan mama masih saja mencari kamu. Bahkan mama rela membeli sepeda motor dari uang tabungannya sendiri untuk kamu. Karena kamu menolak, motor itu jadinya dipakai oleh Bulan dan Bintang. Na, apa apun masalahnya, harusnya kamu menghargai usaha mama aku. Ia sudah berjiwa besar dengan menerima kamu dengan ikhlas di kehidupannya.” “Aku tahu, Kak. Justru karena itu aku pergi dari kehidupan kalian karen

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN