“Aauuhh ….” Yumna yang berniat masuk ke dalam gedung tempat ia bekerja tiba-tiba saja disenggol oleh seseorang. Hampir saja gadis itu tersungkur, namun beruntung ia masih bisa mengendalikan dirinya. “Ma—maaf … Maaf, saya tidak lihat,” ucap pria itu. Tampaknya ia sangat kerepotan sebab begitu banyak paket yang ia pegang saat ini. Ada tiga buah kantong berukuran besar yag ia angkut masuk ke dalam kantor ekspedisi itu. “Tidak apa-apa, Bang … Abang ingin mengirim semua paket ini?” tanya Yumna. “Iya ….” “Kenapa abang nggak minta pick up ke alamat saja? Kalau minta pick up ke alamat, abang tidak perlu kerepotan seperti ini sebab kurir kami yang akan menjemput ke sana.” Pria itu menggeleng, “Sudah pernah coba minta pick up ke alamat, tapi malah berhari-hari masih belum juga di jemput. Alhasi