“Rian, masih ngurus orderan?” tanya Epi—ibunda Adrian. Ia lihat putranya itu masih sibuk dengan gawai, buku dan pena di tangannya. “Iya, Ma. Alhamdulillah ada banyak pesanan. Padahal Rian baru dua jam live. Ternyata jualan sambil live itu enak juga, Ma. Rian nggak nyangka kalau penontonnya lumayan banyak, padahal Rian belum lama jualannya. Yang nonton hampir dua ratus orang.” “Kenapa nggak cari orang buat bantu kerjaan kamu aja, Yan?” “Masih belum, Ma. Adrian masih bisa kok mengerjakan semuanya sendiri. Lagi pula kalau mencari orang, Rian masih belum yakin bisa menggaji dengan gaji yang pantas. Kalaupun belum UMK, setidaknya mendekati UMK agar beliau juga bisa menghidupi keluarganya. Rian tidak mau cari admin terus Rian gaji seadanya saja.” “Kamu hebat sekali, Yan. Mama tidak menyangka