Terhina …

1611 Kata

“Assalamu’alaikum …,” ucap Yumna ramah. “Wa’alaikumussalam …,” jawab ibunda Dhani. Pertama kali bertemu dengan Yumna, ibunda Dhani memang cukup tertegun dengan kecantikan dan kesopanan gadis itu. Dengan balutan jilbab segi empat yang ia bentuk sedemikian rupa, membuat wajah Yumna semakin tirus, cerah dan semakin terpancar kecantikannya. Yumna mengulurkan tangan, “Saya Yumna, Bu,” ucap Yumna, ramah. Ibunda Dhani membalas uluran tangan itu, “Saya mamanya Dhani. Silahkan duduk.” Yumna mengangguk. Ia langkahkan kakinya menuju sebuah sofa tamu lalu ia dudukkan bokongnya di salah satunya. Dhani pun duduk di sofa berbeda. “Dhani, bisa tinggalkan mama berdua saja sama Yumna? Tolong sekalian kamu bilang sama tek Ira, tolong buatkan dua cangkir teh hangat.” “Baik, Ma,” balas Dhani. Yumna sem

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN