“Na, kamu di mana?” tanya Jingga dibalik panggilan suara. “Aku lagi di kantor sih, Kak. Memangnya kenapa, Kak?” balas Yumna. “Kamu sibuk nggak? Kebetulan kakak menuju ke sana. Kakak mau ajakin kamu makan siang bareng.” “Makan siang bareng?” “Iya, kita ke resto yang dekat kantor kamu saja. Oke ya, kakak nggak mau menerima penolakan.” “Tapi, Kak—.” “Sudah kakak bilangkan tadi, kakak tidak mau menerima penolakan. Sekitar dua menit lagi sudah jam dua belas tepat, artinya kamu sudah istirahat. Kakak juga udah nyampe ni. Nanti kalau kamu sudah istirahat, langsung susul keluar ya.” “Yumna terdiam. Ia melirik ke arah pintu luar dan benar saja, ia melihat mobil Jingga terparkir di depan kantor ekspedisi tempatnya bekerja. “Kak, aku izin makan di luar ya … Teman aku ngajakin makan di luar,”