18. Meminta Maaf

1247 Kata

"Sebenernya apa?" tanya Vivi. Matanya menatap Lorenz lekat. Jujur, iya penasaran perihal tadi. Lorenz yang hendak melanjutkan bicara tak jadi karena seseorang menelponnya. Berbicara sebentar kemudian memutuskan panggilan itu dan menatap Vivi. "Maafkan saya harus pergi, Vi," ucap pria itu yang tidak mendapat respon apapun dari Vivi. Hanya diam menatapnya. "Saya janji akan menceritakannya nanti setelah kembali. Oh ya, sekalian. Tolong handle semua pekerjaan saya, saya percayakan semuanya padamu," ucap Lorenz yang baru diganggapi oleh Vivi. "Baik, Pak!" Tak protes apapun lagi, Vivi membiarkan Lorenz pergi setelah mengambil jasnya. Setelah kepergian Lorenz barulah Vivi menghela nafas panjang. Rasanya lelah sekali, apalagi setelah bersih-bersih di tempat barunya semalam. Ditambah dengan

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN