Isabella seketika bergeming, tatapan matanya nampak lurus menatap ke depan, melayangkan tatapan kosong. Ia masih mengingat dengan jelas bagaimana Mutia singgah di mimpi singkatnya. Apa wanita yang hadir di mimpinya itu benar-benar arwah mendiang Mutia? Atau ia hanya terlalu memikirkan betapa naasnya nasib yang menimpa wanita itu hingga terbawa mimpi? Sisil seketika melambaikan telapak tangannya tepat di depan wajah Bella. "Bel, kamu kenapa? Kamu baik-baik aja, 'kan?" "Barusan Mutia datang ke mimpi aku, Sil," ucap Bella, tanpa menoleh tatapan matanya masih lurus menatap ke depan. "Kamu cuma mimpi biasa, Bella. Kayaknya kamu butuh istirahat deh," sahut Sisil seraya mengusap pundak Isabella. "Mendingan kamu istirahat dulu, Ryan biar aku dan Ihsan yang jagain." "Nggak, aku baik-baik aja k