chapter 20

1856 Kata
“ aku benar-benar tak menyangka dengan apa yang sudah aku lihat. kenapa? kenapa harus aku? Cinta tulusku , cinta yang sangat aku jaga dalam hati ku seakan hancur kerkeping-keping. Kepercayaan yang sudah aku berikan mengapa di khianati seperti ini. Apa salah ku , raa?? “     >>>_.._<<<   { flashback on }   ~ ferry yang baru saja tiba di bandara Husein Sastra Negara , memutuskan untuk membeli tiket penerbangan secara langsung untuk menuju ke semarang. Rasa khawatir sudah sangat menghantui perasaannya sejak ponsel zara yang tiba-tiba tak bisa di hubungi lagi. Karena devan sudah kembali ke bandung , Terjadi sesuatu kendala yang memang harus di selesaikan oleh devan. Tidak sulit bagi ferry untuk hanya sekedar mendapatkan tiket untuk menuju ke semarang. Dan juga , Ia tidak harus menunggu lama untuk melakukan pernerbangan. Ferry tak henti merapalkan do’a nya agar zara tidak terkena masalah apapun , hampir sebelas jam ferry menempuh jarak dari dubai ke bandung dan kini ia  langsung melanjutkan perjalanan lag untuk menuju ke semarang. Ia sama sekali tidak lelah untuk melakukan perjalanan ini , Karena ia hanya mampu berpikir untuk segera menemui kekasih hatinya yang sudah sangat ia cintai dan rindukan. Kekasih yang entah mengapa sering tak terdengar kabarnya sama sekali. Walaupun zara sudah pernah menghubungi ferry dan mengatakan jika keadaan nya baik-baik saja. Tapi terputusnya sambungan telepon zara saat itu sangat membuat ferry menjadi begitu tak karuan dengan pemikiran nya sendiri. Apalagi saat ia mengetahui jika zara sedang berada di rumah seseorang yang sangat ingin menghancurkan ferry. Ferry melalui satu jam waktu nya untuk mendarat ke bandara Ahmad Yani semarang dan setelah nya ferry langsung menuju ke alamat tempat zara tinggal yang sudah di berikan oleh devan sebelumnya. Ferry memanggil satu unit taksi yang sedang terparkir di halaman bandara , kemudian ferry menunjukkan alamat kepada supir taksi. “ baik pak , saya antar kesana. “ Ucap supir itu lantang dan kemudian tanpa berlama-lama supir taksi itu segera menginjak gas mobil nya dan mengarahkan laju mobilnya ke arah alamat tersebut. Beberapa saat kemudian ferry sudah sampai di tempat yang ia tuju , Tapi ia pun juga tak bisa berbuat apapun karena saat ini sudah menunjukkan pukul sebelas malam. Ferry mencoba mencari tempat untuk nya tinggal , Karena benar-benar tidak mungkin jika ferry harus menuju ke kamar kos zara tengah malam seperti saat ini. Ferry memasuki pekarangan rumah yang lumayan terlihat besar dan di luar gerbang nya tertuliskan jika masih ada beberapa kamar kosong yang tersedia disana. Setelah ferry bertemu dengan pemilik nya , Akhirnya ia bisa beristirahat sambil menunggu waktu agar bisa bertemu dengan zara. Dengan langkah nya yang juga terasa begitu lelah , ferry memasuki ruangan yang tidak tergolong besar itu. Kemudian meletakkan barang-barang nya di atas lantai. Dan sampai pada akhir rasa letih nya , ia kini merebahkan tubuh nya di atas Kasur yang terasa biasa saja bagi nya. Perlahan tanpa ia sadari kelopak mata nya yang sayu mengikuti suara denting jam dalam ruangan yang begitu sunyi hingga membuat ferry tertidur menjemput mimpinya.   .。.:*☆☆☆☆☆*:.。.   mata ferry masih terasa begitu berat , dan entah mengapa dia sendiri pun enggan untuk membuka matanya saat ini. Rasa lelah nya seakan sudah menjalar ke semua aliran darah nya , hingga membuat nya tak sadar jika ia kini susdah berada di semarang untuk menemui kekasih nya. Dan akhirnya matanya mulai sedikit terbuka ketika ada panggilan telpon masuk pada handphone nya. “ kenapa dev? “ Tanya ferry setelah mengangkat telpon dari devan. “ – “ “ lakukan sesuai apa yang saya perintahkan kemarin dev , Jangan ada yang merubah semua tatanan yang sudah saya rangkai untuk kamu. Mengerti. “ Ucap ferry tegas dengan suara khas orang yang sedang bangun dari tidurnya. “ -- “ “ baik dev , terimakasih. “ Kata ferry kemudian mematikan ponselnya , kemudian ia melihat layar handphone nya yang sudah menunjukkan pukul sepuluh pagi. “ ohhh , shit.!!!!!! “ “ bagaimana aku bisa kesiangan begini sih. “ Umpat ferry frustasi , Lalu ferry bergegas menuju ke arah kamar mandi untuk membersihkan dirinya. Dan untung saja kamar yang di tempati ferry saat ini memiliki fasilitas kamar mandi dalam bukan seperti kos lainnya yang harus mengantri terlebih dahulu jika ingin memakai kamar mandi. ☆ Kemudian setelah hampir sepuluh menit ferry berada di dalam kamar mandi , kini ia sudah sangat telihat memukau. Dengan celana jeans berwarna biru navy yang ia padukan dengan turtleneck abu muda , lalu di tambah dengan sepatu yang terlihat begitu casual yang juga berwarna biru navy. Dan ferry pun yang memang sudah dasar nya memiliki wajah yang menawan kini lebih terlihat begitu tampan. Ferry melangkahkan kakinya keluar untuk menuju ke kamar kos zara yang ternyata juga satu area dengan tempat nya tinggal sekarang. Semalam ferry pikir jika tempat kos zara berada di seberang nya , mungkin karena penglihatan mata yang sudah begitu lelah. Hingga ferry tak menyadarinya. Saat ferry berniat untuk mengetuk pintu kamar kos zara , ia terkejutkan dengan kedatangan ibu kos yang memberitahukan jika pemilik kamar yang di tadangi ferry sedang tidak ada di tempatnya. Ibu kos sangat hapal jika setiap pagi zara harus pergi ke kampus , lalu kemudiaan ferry memilih untuk malangkahkan kaki nya untuk menuju ke kampus zara. Ferry yang masih asing dengan beberapa dengan tempat nya sekarang berada , di bawah pohon yang sangat rindang dan bersembunyi di belakang batang nya yang mampu menutupi tubuh ferry yang besar. “ kenapa aku sembunyi ya? “ Gumam ferry saat menyadari tingkahnya saat ini. Dan untuk apa ia bersembunyi , jika ia memang pada dasar nya ingin menjumpai kekasihnya. Ketika ferry beranjak keluar dari persembunyian nya , lalu seketika hatinya seperti tersambar petir saat mendapati pemandangan yang tak ia inginkan. Ferry melihat pujaan hatinya sedang bercengkrama ria , bahkan ia juga melihat dengan mata kepalanya sendiri jika laki-laki itu dengan leluasanya memeluk zara hingga membuat senyum zara mengembang pesat. “ sungguh di luar dugaan. “ Ucap ferry geram dan memutuskan untuk pergi dari tempat dimana ia berdiri sekarang. ☆ Ferry memasuki kamarnya dengan perasaan yang sangat terpukul , yang semestinya ia dapat mencurah kan kerinduan nya. Namun ia malah melihat peristiwa yang menyayat hatinya. Rasanya ferry ingin marah saat ini , tapi geraknya pun serasa beku. Air mata nya pun seakan ingin segera terkeluarkan dari tempatnya , tapi ia menahan nya. Benar-benar di luar nalar nya , perempuan yang sangat ia cintai selama ini tega mengkhianatinya. Tapi apakah ini suatu kesalahpahaman pada penglihatan ferry saja jika memang zara mengkhianatinya , dan kenapa ferry tidak meminta penjelasan kepada zara. Malah memilih untuk lari dengan kenyataan pahit yang belum tentu benar adanya. Namun bagi ferry saat ini , Apa yang sudah di lihat nya adalah kebenaran termutlak tanpa harus ada penjelasan apapun. Sebelumnya ia juga sangat mengenal zara , tidak akan mungkin zara memperlakukan laki-laki sedekat itu kecuali dirinya. Zara pandai untuk menjaga perasaan orang lain , apalagi perasaan pasangan nya ataupun orang yang di cintainya. Ferry memutuskan untuk kembali ke bandung tanpa bertemu zara terlebih dahulu , untuk sekedar melepas rindu dan mendengar penjelasan nya mungkin. Keangkuhan hati ferry saat ini seakan tak bisa menutup semua kemungkinan jika ia akan memilih meninggalkan zara dengan cara yang kejam. Ferry menitipkan sesuatu untuk zara kepada ibu kos dan setelah itu ferry berlalu dengan perasaan yang begitu hancur dan juga tatapan dendam yang seakan membara.   { flashback off }   。.。:∞♡*♥♥*♡∞:。.。   Hari yang begtiu melelahkan bagi zara saat ini karena ia sudah sangat menguras tenaga nya untuk membantu jadan mengungkapkan perasaan nya kepada dewi. Kebahagiaan yang Nampak begitu nyata saat jodan dan dewi yang sama-sama berbicara jujur tentang perasaan mereka. Tak hanya itu , Dan juga banyak air mata yang tertumpah karena pernyataan cinta mereka yang ternyata seperti kisah nya. Tak mampu mengungkapkan perasaan masing-masing karena suatu keadaan yang membuat nya memendam perasaan itu Saat zara mau membuka knop pintu kamarnya , suara yang sangat di kenalnya sedang memamnggil namanya dengan halus. “ ibu. “ Kata zara saat mendengar panggilan ibu kos. “ kenapa bu? “ Tanya zara dengan senyuman yang melekat di bibirnya. “ ini ada titipan buat neng zara , dari mas-mas ganteng. “ Kata ibu kos dan juga terlihat menggoda zara , karena memang ibu kos sendiri juga mengetahui jika zara adalah anak yang baik. Ia tak pernah terlihat bergaul dengan laki-laki sebayanya , berbeda dengan beberapa anak perempuan kos lainnya yang dengan terang nya membawa pasangan nya walaupun hanya sekedar singgah. “ namanya siapa bu? “ Tanya zara sambil membolak-balikkan bingkisan itu yang tidak memiliki nama pengirimnya. “ kalau tidak salah namanya ferry , neng. Semalam sempat menginap disini , dan hari ini juga ia pergi dari sini. Gelagatnya sih aneh neng , tapi sikap nya baik banget. “ Jelas ibu kos yang membuat zara tercenggang dengan nama orang yang menitipkan sesuatu untuk nya. “ terimakasih bu. “ Ucap zara sambil menundukkan kepalanya. “ sama-sama neng , ibu tinggal dulu ya neng. “ Kata ibu kos dan kemudian berlalu pergi dari hadapan zara. ♡♡ Ada perasaan bahagia dalam hati zara saat menerima hadiah yang di berikan oleh ferry , tapi zara pun juga memiliki banyak pertanyaan di hati nya saat ini. Mengapa ferry tidak langsung memberikan nya malah memilih menitipkan nya ke ibu kos. Dan jika memang ferry menginap pada satu tempat kos dengan nya , kenapa ia tak menemui nya secara langsung. Apa ferry tak merindukan nya? Kemudian zara mengenyahkan pikiran yang malah akan membuatnya menjadi beranggapan yang tidak-tidak tentang ferry. Zara membuka bingkisan itu , yang ternyata isinya satu handphone dan satu laptop. Kebahagiaan zara seakan berlimpah saat ini , karena orang yang di cintai nya sangat mengerti tentang apa yang sedang di butuhkan nya saat ini. Setelah semua terbuka , Zara memasangkan pengisi daya untuk handphone nya terlebih dahulu kemudian ia meninggalkan nya untuk membersihkan badannya yang sudah terasa begitu lengket. Sudah hampir seperempat jam zara menghabiskan waktu nya untuk membersihkan dirinya. Setelah nya zara mengambil handphone dan memindahkan sim card nya dari handphone lama nya ke handphone barunya. Saat semua nya sudah di rasa selesai , zara langsung menghubungi ferry. Perasaan zara mulai sedikit khawatir saat beberapa panggilan telpon nya tidak di terima oleh ferry. Namun lagi-lagi zara tak mau berpikir negative terlebih dahulu kepada ferry , mungkin ia sedang sibuk dengan pekerjaan nya yang sangat banyak. Kemudian zara menuliskan pesan singkat untuk ferry , jika ia sedang tidak sibuk maka segeralah untuk menghubungi zara. Bibir zara serasa kelu saat ini , Perasaan nya terasa begitu campur aduk. Ia sangat merasakan hal yang begitu aneh terjadi kepada ferry , karena apa yang di lakukan ferry saat ini sangat berbanding terbalik dengan perilaku ferry sebelumnya. Ferry yang tak pernah mengabaikan nya seperti saat ini. ♡♡ Dalam suasana yang tamaram ferry menghabiskan beberapa botol minuman untuk menenangkan gejolak hatinya yang sudah tak mampu ia pendam lagi. Pengkhianatan yang seakan jelas terpancar dari penglihatan nya tanpa ada nya suatu penjelasan terlebih dahulu. “ aaaaaaaa. “ Teriak ferry sambil melempar satu botol hingga terdengar bunyi khas pecahan botol kaca. “ kenapa kamu tega raa? Apa salah kakak? “ Tanya ferry pada dirinya sendiri dan tak hentinya bulir-bulir airmata pun juga mengalir basahi pipinya.     。.。:∞♡*♥bersambung♥*♡∞:。.。  
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN