Langkah Selanjutnya

1641 Kata

“Mas?” Tiranti mengusap ngusap rambut sang suami. Dia bahkan tidak ikut pengajian karena menjaga sang suami. Tiranti mendengar apa yang terjadi, memang salahnya juga sih karena tidak meninggalkan sprei dengan keadaan seperti itu. “Ran?” Ibu Ziya masuk. “Udah beres pengajiannya, Ma?” “Udah, kita mau pada makan makan nih. Ayok.” “Ngga deh, nungguin Mas Bara bangun dulu.” “Biarin aja sendirian.” “Duluan aja ya, Ma.” Ibu Ziya masuk dulu, dia mengelus rambut Tiranti. “Kayaknya Bara udah berharap banget kamu punya anak deh.” “Tiranti gak akan nunda nunda kok, Ma.” “Bagus itu, yang rajin bikinnya ya. kasian banget dia ngira kamu keguguran.” Tiranti juga sama bingungnya, bagaimana cara memberitahu sang suami. Beberapa menit setelah kepergian Ibu Ziya, Bara perlahan membuka matanya. “Mas?

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN