BAB 16

775 Kata

Emir melangkahkan kakinnya menuju pintu utama. Sungguh ia sudah merindukan Arum. Emir menyeret koper miliknya dan masuk ke dalam. Seminggu kepergiannya ke Istanbul, rasa rindu itu tak bisa ia bendung lagi. Emir meletakkan koper miliknya di dekat sofa. Lampu ruangan menyala, sedikit aneh menurutnya. Tidak biasanya lampu menyala seperti ini. Emir mencari keberadaan Arum. Emir melangkahkan kakinya menuju kamar Arum yang letakknya di dekat dapur. Emir membuka pintu itu, Emir menatap ruangan yang masih terlihat rapi. Emir melangkah masuk dan ia menatap secarik kertas, di meja. Emir mencoba tenang ia mengambil surat itu. Emir mengalihkan tatapannya di lemari, ia juga tidak melihat koper milik Arum dikamar ini. Emir lalu membuka surat itu. Dengan sebuah surat ini, saya ingin memberitahukan bahw

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN