BSW Bab 47

1665 Kata

“Mara ….” Yang merasa dipanggil, menoleh. Menatap sang penanya dengan sorot mata bertanya. Raga berdehem. Pria itu menatap sang istri, lalu berkedip. Telunjuk kirinya tanpa sadar mengetuk-ketuk meja. Pria itu kembali berdehem saat tiba-tiba merasa grogi. “Ada apa?” tanya Mara dengan lipatan yang sudah muncul di kening. Raga menarik pelan napasnya. “Mulai sekarang.” Pria itu kembali berdehem dengan tatapan mata lekat pada manik wanita di depannya. “Um … aku akan membagi malamku untuk kamu dan Nadia.” Mara mengerjap. Kernyit di dahi wanita itu bertambah. Suasana riuh di tempat itu tidak sedikitpun mengalihkan fokusnya dari sang suami yang baru saja mengatakan sesuatu yang bagi Mara hal mustahil. “Tiga malam denganmu, tiga malam bersama Nadia. Tadi malam baru satu malam denganmu.” Mara

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN