BSW Bab 80

1991 Kata

“Siapa?” Raga masih bertanya bahkan setelah mendengar jawaban dari Mara. Rasanya dia tidak bisa percaya dengan kemampuan alat pendengarannya. Nadia? Bagaimana mungkin? Memangnya dari mana Nadia tahu apartemen Mara? Sementara itu, Mara mendesah. Wanita itu memutar kepala ke belakang lalu mengernyit. Entah mengapa dia merasakan punggungnya panas seolah sedang ada yang menatap tajam. Apa Nadia mengikutinya? “Mara … aku tidak tahu—” Raga belum menyelesaikan kalimatnya saat dipotong oleh Mara. “Sudah dulu. Aku harus menemui Nadia.” Lalu Mara menurunkan ponsel dan mematikan sambungan begitu saja. Masih dengan memegang ponsel, Mara memutar langkah lalu mengayun kedua kakinya menuju akses keluar masuk kamarnya. Wanita itu menarik handel pintu. Kepalanya memutar, lalu mengernyit. Dia tidak meli

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN