BSW Bab 79

1850 Kata

Nadia tersenyum sambil mengedarkan mata. “Tempatmu bagus, ya?” Wanita itu duduk di salah satu kursi di meja makan apartemen Mara. Sepasang matanya menyapu ruangan tersebut. “Aku tidak tahu kamu tinggal di sini selama ini.” Mara yang masih terkejut dengan kedatangan tiba-tiba sang sahabat, masih diam. Wanita itu hanya sesekali menarik napas panjang. Perhatiannya masih tertuju pada sosok yang duduk berseberangan meja dengannya. “Berapa harga apartemen ini?” “Teh nya diminum, Nad. Nanti dingin tidak enak.” Akhirnya sepasang bibir Mara terbuka. Wanita itu menurunkan pandangan mata, lalu mengangkat cangkir di depannya. Dia sudah menawarkan coklat panas pada sang teman, tapi, Nadia memilih minum teh. Mara menyuput cairan coklat kental yang masih mengepulkan sedikit asap di atas permukaannya.

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN