Perasaan asing

1181 Kata

Pertemuan dengan sang ibu mertua berakhir dengan tidak baik untuk Kania. Kania dengan keegoisannya masih mempertahankan keinginannya untuk menjadi model dan ibu Gandari yang terus-menerus menuntut untuk segera memiliki cucu. Bahkan ketika mereka akan berpamitan, Ibu Gandari yang seharusnya tidak membahas hal tersebut lagi; sesuai keinginan Sang putra, kenyataannya masih baru saja menyindir. Mulutnya seolah gatal ingin mengkritik sosok Kania sebagai istri. "Ibu gak mau menuntut banyak sama kamu, Ibu hanya mau kamu sadar dan segera memiliki anak. Kamu nggak akan selamanya hidup, nanti siapa yang akan rawat kamu? Rawat Bima kalau kalian sakit." "Kami memiliki banyak uang untuk menyewa seorang perawat." Bima menghela nafasnya dalam mendengar sang istri malah membalas ucapan ibunya. "Menye

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN