Pemeriksaan Pertama

997 Kata

Ratih mengusap perutnya yang datar begitu dokter pribadi keluarga ini telah keluar. Tidak menyangka kalau ada sosok yang didambakan semua orang di dalam sana. Senyumannya tidak pernah pudar, Ratih bahagia karena pada akhirnya dia bisa membalas semua yang mereka berikan. Saat pintu terbuka, Ratih berkata, "Bibi, besok antar Ratih ya, katanya harus diperiksa ke dokter kandungan. Tapi Ratih nggak mau sendiri." "Nanti saya yang akan antar kamu." Ratih kaget, begitu menoleh ternyata disana adalah Bima. Yang membawakan teh hangat untuknya. "Minum ini. Dokter kasih vitamin kan?" Ratih mengangguk dan menerima gelas tersebut. Dirinya membiarkan Bima duduk di bibir ranjang. Ratih mengangguk menanggapi hal tersebut. "Terima kasih, tuan." "Kamu jangan sampai kecapekan. Mulai saat ini, nggak ada

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN