Sakit fisikku karena tamparanmu akan hilang dalam beberapa hari Tapi sakit hatiku karena tak kamu percayai, entah kapan hilangnya ~Kelana to Adjie~ Adjie memeluk Kelana erat di bangku baris belakang. Dwi bahkan sampai menyetir ugal-ugalan demi bisa segera sampai di rumah sakit. Beberapa kali dilihatnya dari spion, Adjie yang menciumi kening Kelana. Ingatkan dia untuk mencari tahu apa sebabnya. Karena selama bersahabat dengan Adjie, Dwi tahu, Adjie bukan tipe orang yang suka main tangan. Pasti ada alasan kuat. Tak pernah dia berkata kasar apalagi berbuat kasar pada orang lain. Terutama pada perempuan. Terlebih lagi pada Kelana, yang sudah dia wanti-wanti untuk dijaga. Toh kalaupun iya, maka Adjie telah memilih orang yang salah. Dia, Bram dan papanya pasti tidak akan tinggal diam jika Kel