Hal yang paling menyakitkan bagiku, bukanlah kehilangan, tapi penyesalan, yang selalu datang terlambat Menyesal, karena sudah sangat menyakitimu! Adjie to Kelana ~~~ "Mbak Lanaaa..." Sontak Mbok Marni dan Pak Udin berlari menolong Kelana untuk segera berdiri. Pak Udin bahkan menempatkan badannya yang gempal di antara Adjie dan Kelana, demi melindunginya. Dia bahkan langsung mendorong badan Adjie agar menjauh dari Kelana, agar tak kecolongan seperti tadi. Wajah Adjie tampak merah. Matanya terlihat sungguh emosi. "Kamu menamparku, Mas? Demi perempuan itu?!" Teriak Kelana tak rela Adjie lebih membela Jelita. Dia memegang pipinya yang masih terasa panas, tapi tak sepanas rasa sakit di hatinya. Kelana berusaha untuk tidak menangis di depan Adjie dan Jelita. Walaupun sekarang kepalanya jad