Suasana rumah pagi itu, diawali kesibukan aktivitas yang biasa terjadi. Liona bersiap ke kampus, Ibu membuat sarapan di dapur sebelum pergi ke toko. Dan seharusnya seorang lagi di antara mereka adalah Putri, yang biasanya juga bersiap untuk berangkat ke sekolah. Namun pagi ini hanya Ibu dan Liona terlihat sibuk, sementara Putri masih tetap berada di dalam kamar. Tidak menunjukkan tanda-tanda pergerakan sejak semalam setelah kepulangannya. Pagi ini Liona kembali mendatangi kamar Putri untuk mengajaknya sarapan. Tidak ada alasan untuk melewatkan sarapan pagi bersama, begitu perkataan Ibu selama mereka mulai tinggal satu atap. Walau ini hari libur sekolah bagi Putri, mereka sekeluarga harus tetap berada di meja makan. “Putri?” Liona mengetuk pintu kamar adiknya, tidak terdengar jawaban.