36. Akhir Perjalanan

1788 Kata

Lia membawa Putri untuk duduk berdua ke tempat tenang. Putri masih tetap tidak bicara hanya diam dan terus menangis. Tampaknya ia kesulitan menghentikan tangis dan menghilangkan rasa sedihnya untuk menenangkan diri. Lia merasa harus menunggu untuk bertanya sampai Putri merasa lebih tenang tetapi melewati waktu tanpa melakukan upaya apa pun hanya membuatnya semakin resah juga membuat spekulasi yang memenuhi benaknya semakin liar tanpa kepastian. “Apa Sarif yang telah membuatmu menangis?” Tanya Lia, Putri memberi jawaban dengan isyarat gerakan kepala bahwa ini tidak seperti apa yang dipikirkannya. “Lantas siapa? Mengapa kamu seperti ini?” Sejauh yang Lia ketahui pada jam bebas Putri akan menghabiskan waktu bersama Sarif, jadi orang pertama yang terpikir oleh Lia sebagai tersangka utama t

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN