PART. 42

1040 Kata

Rakha, dan Syana duduk bersisian di kursi yang ada di tengah taman bunga di atas atap itu. Cahaya matahari siang tak mengenai mereka. "Soal keinginan Muti. Saya minta maaf, karena tentu keinginannya itu sangat mengganggumu. Saya rasa, tidak ada gadis seusia kamu, yang bersedia suka rela, untuk menikah dengan seorang duda tua seperti saya." Rakha memulai pembicaraan. "Saya sendiri tidak tahu apa alasan Muti, sehingga bisa memiliki keinginan seperti itu." Syana menundukkan wajahnya. Rakha menoleh, ditatap gadis di sampingnya dari samping. Syana jauh lebih mungil dari Muti. Karena Muti mewarisi bentuk tubuh ibunya yang model, tinggi semampai. Sedang Syana, Rakha teringat bunda Syana yang tubuhnya mungil seperti Syana. "Muti mengatakan, kamu bersedia melakukan penjajakan dengan saya. Apa

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN