PART. 41

1054 Kata

Setelah terdiam sesaat, dan hanya mendengarkan tangis Muti. "Ibumu kok bisa tiba-tiba datang, setelah belasan tahun menghilang?" Tanya Syana tak bisa menahan mulutnya untuk bertanya hal itu, meski ia sadar harusnya tidak pantas bertanya hal seperti itu. "Sebenarnya dia tidak sungguh-sungguh menghilang. Dia tinggal di Paris, berkarier di sana sebagai model. Yang aku kesal, selama ini dia tidak pernah pulang, tidak pernah juga menghubungiku, seakan aku ini tidak ada. Seakan aku ini bukan anaknya!" Suara Muti sangat emosional. Isak menjadi tangisan yang menggetarkan perasaan Syana, dan Kiki. "Boleh kami ke rumahmu sekarang?" Tanya Syana. Ia sangat ingin memeluk Muti saat ini. "Iya, aku sangat butuh kalian ada bersamaku." "Aku ijin bunda dulu ya. Assalamualaikum, Muti." "Waalaiaikum sala

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN