Syana berharap penjelasannya tadi bisa mengakhiri gosip yang beredar. Tidak diperpanjang, digoreng, atau menimbulkan berbagai opini yang menyudutkannya. "Sya!" Syana tak perlu menoleh untuk tahu siapa yang memangilnya. Ia sangat hapal itu suara siapa. Syana menghentikan langkahnya. Menunggu dua sahabatnya yang melangkah menyusulnya. "Bagaimana, keluargamu sudah tahu tentang gosip itu?" Tanya Kiki langsung saja. "Tahu," jawab Syana seraya melanjutkan langkah diikuti dua sahabatnya. "Apa kata mereka?" "Tidak ada, mereka tahu itu cuma gosip saja," sahut Syana. "Hari ini makan siang sama aku ya, Sya. Ada sepupu jauhku yang baru buka restoran, dia bilang aku boleh mengajak kalian ke sana." "Kok mendadak sih, Muti. Kamu tahu, aku harus ijin dulu." "Ijin via telepon, Sya. Aku yakin pasti