AKU TIDAK BISA

678 Kata
“You don’t have to answer right now,” Danu melangkahkan kakinya perlahan mendekati Mitha yang terlihat kaget melihatnya. “Kali ini, jangan lari dariku. Maafkan aku.” “Aku.. Aku.. Kita tidak saling kenal. Tapi.. Kamu.. Siapa?” Mitha tidak siap dengan situasi ini. Danu tersenyum, “Kamu benar, kita belum saling kenal. Mau mengenalku?” Mitha masih merasa kaget luar biasa, rasanya suaranya hilang, entah harus bicara apa. Akhirnya ia mengangguk. “Namaku Danu. Soal ciuman itu, aku minta maaf. Tapi tidak ada niat jelek. Sungguh, tapi bagaimanapun semua karena kamu..” Danu terus tersenyum dan melangkah makin dekat ke arah Mitha. “A.. Ku? Kenapa aku?” Mitha kaget, kenapa semua karena dia? Danu memamerkan senyumnya yang begitu memesona, “You make my heart beat fast, and suddenly I want to kiss you.” Mitha merasakan jantungnya berdebar kencang, tapi.. Apa yang harus ia katakan? Secara reflek, Mitha membalikkan badannya membelakangi Danu. Oh hatiku! Apa yang terjadi? “Apa boleh aku mengenalmu?” Danu bicara pelan. Mitha kembali membalikkan badannya, dan kaget melihat Danu begitu dekat, “Aku.. Aku tidak bisa.” “Tidak bisa berbeda dengan tidak boleh. Aku bertanya, apa boleh aku mengenalmu? Danu merasa Mitha begitu menggemaskan. Mitha mengangguk, “Bo..Leh, tapi.. Aku.. Tidak bisa.” “Aku boleh mengenalmu dan kamu mau mengenalku, what’s the problem?” Danu tidak mengalihkan pandangannya dari Mitha “Aku.. Aku.. Ah..” Mitha hanya bisa menunduk. “To be honest, I know your name,” Danu menatapnya lembut. “Karena aku boleh mengenalmu, jangan kaget kalau dalam hari-harimu nanti, aku akan menyapa namamu, Mitha.” Mitha membelalak kaget, “Bagaimana.. Bagaimana.. Kamu tahu.. Namaku?” “It’s my secret,” Danu tersenyum lebar. “Aku tidak akan cerita sampai kamu bilang apa maksudmu dengan bilang tidak bisa?” Mitha meleleh melihatnya, lalu menunduk, menggenggam gelas kopinya dengan kuat, “Aku tidak bisa, karena.. Aku sudah punya.. Seseorang.” Danu diam, “You’re not married, are you?” Mitha menggeleng, “Tapi apapun statusku, berciuman dengan laki-laki lain, saat sudah memiliki pasangan, rasanya ini salah. Aku salah.” “Kenapa kamu membalas ciumanku?” Danu berbisik di dekat telinga Mitha. Mitha kembali membalikkan badannya dan bicara dengan pelan sambil menunduk, “Jujur, jantungku juga berdebar kencang saat itu. Ada.. Rasa.. Berbeda.. Tapi ini salah. Maafkan aku.” Danu mendekatkan mukanya ke arah Mitha, hingga wajah mereka bertatapan langsung, hampir tanpa jarak. Mitha merasakan mukanya merah padam. “Your face is all red, and it’s cute,” Danu menatapnya sambil terus tersenyum lalu sedikit menggeser posisinya dan terus menatap Mitha dengan tatapannya yang begitu lembut, “Mitha, ini soal hatimu. I believe you know your best. As for me, that kiss is something real, it is not a mistake.” Mitha menyimpan gelas kopinya lalu bergerak maju, menyentuh bagian atas pergelangan tangan Danu dengan kedua tangannya. Danu mengelusnya perlahan. Tangan yang lembut, pikirnya. “Ciuman itu, sungguh nyata bagimu?” Mitha memberanikan diri menatap langsung ke matanya. Danu melihat sekeliling rooftop, sudah semakin gelap, dan sepertinya sepi. Tidak ingin berkata-kata, tangannya menyentuh pipi Mitha, wajahnya mendekat dan kembali menciumnya, perlahan dengan penuh perasaan. Tubuhnya bergetar, hatinya berdegup, jantungnya berdebar kencang, tidak ada bagian badannya yang tidak bereaksi. Maybe this is love at first sight. Mitha balas menciumnya. Ciuman ini sungguh nyata dan berhasil membuatnya bergetar. Oh tidak! Hatinya tidak lagi bisa berbohong… Tidak lagi galau dan bimbang, perasaan ini nyata adanya. Apa ini namanya jatuh cinta pada pandangan pertama? Ciuman itu terlepas. Danu menatapnya dengan lembut, “That’s my answer.” “I'm so sorry, but I can’t be here for too long, I have to leave… Just so you know, there’s no step back, I will continue moving forward, with you in every step of the way. You’ll see,” Danu bergerak mundur, ia harus kembali ke ruangannya. “I’ll find a way to contact you, just wait.” Mitha tertegun, melihat sosok Danu menghilang dengan cepat. Apa yang terjadi dengan dirinya? Tidak hanya sekali, tapi dua kali membiarkan dan membalas ciumannya. Oh tidak.. ***
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN