Suara sirene dari mobil ambulans terdengar begitu keras di sepanjang jalanan. Mobil yang selalu membawa jenazah dan orang-orang sekarat itu pun lantas menepi, hingga kemudian ada tiga orang petugas ambulans yang keluar dari mobil dan mulai berlari kecil menghampiri Zero. Zero langsung bangkit dari posisinya dan bergegas menjauhkan tubuhnya dari Ruby yang hendak dipindahkan ke dalam mobil ambulans. Tangannya sudah berlumuran dengan darah, begitu pula dengan pakaiannya. Namun, hal itu sama sekali tidak menjadi masalah. Pintu mobil ambulans tertutup dan kemudian mulai bergerak menjauh. Melihat itu, sontak Zero memejamkan matanya sejenak. Kecelakaan yang menimpa Ruby sungguh tiba-tiba dan di luar dugaan. Padahal Ruby berada tepat di hadapannya, tetapi sialnya Zero sama sekali tidak menyadari