Ruby bersenandung kecil sembari melihat pantulan dirinya di depan cermin. Hari ini dia akan pergi berjalan-jalan bersama Zero, keluar dari rumah yang begitu menyesakkan di mana dia tidak bisa melakukan apa pun dengan bebas.
Sudah satu bulan sejak Ruby pindah dan mulai terkurung di dalam rumah. Seandainya Zero tidak pernah mengajaknya ke luar untuk menghirup udara segar dan mengajaknya berjalan-jalan, mungkin Ruby sudah kehilangan kewarasannya.
Zero menatap Ruby sembari berdiri di ambang pintu, kedua tangannya menyilang di depan d**a, sudut bibirnya terangkat, sedangkan kepalanya menggeleng pelan. Pria bermarga Rerugen itu lantas melangkahkan kakinya menuju sang istri, sebelum akhirnya membuka suara.
“Apa kau sesenang itu hanya karena kita akan pergi ke luar rumah?”
Ruby memutar tubuhny
