CH 22. Menginap

1345 Kata

Ruby duduk di samping Zero, kepalanya menunduk, sedangkan kedua tangannya bergerak memotong steik yang ada di hadapannya. Ruby sedang makan malam bersama dengan keluarga Zero. Rasanya begitu canggung, apalagi karena tidak ada satu orang pun yang berbicara. Mereka semua hanya diam dan fokus terhadap makanannya, membiarkan suara garpu, pisau, dan piring saling beradu untuk mengisi keheningan di antara mereka. Ruby mengumpat dalam hati. Betapa dia merasa tidak nyaman dengan situasinya saat ini. Makan malam dengan keluarga Zero terlalu sunyi dan membosankan, berbanding terbalik dengan keadaan di rumahnya yang selalu berisik dan penuh pertengkaran. “Omong-omong, kapan kalian akan memberikan kami cucu?” Seketika Ruby terbatuk-batuk. Padahal Ruby baru saja berpikir kalau suasana makan malam t

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN