CH 21. Keluarga Rerugen

1507 Kata

Zero mengayunkan langkahnya sembari menundukkan kepala, sedangkan kedua tangannya di masukkan ke dalam saku celana. Betapa dia masih tidak habis pikir dengan sikap Ruby yang terlalu peduli terhadap temannya. Padahal kepalanya sendiri sedang terluka, tetapi mengapa gadis itu masih saja menanyakan keadaan temannya? “Dia bahkan menyalahkanku karena tidak membawa temannya ke rumah sakit!” Seketika Zero menghela napas, lalu segera menyeberang jalan untuk kemudian memasuki sebuah kafe. Zero berpikir untuk menghindari Ruby selama beberapa menit ke depan. Dia ingin bersantai sejenak sembari menikmati segelas kopi hangat yang bisa memulihkan staminanya. “Tolong berikan aku satu Americano.” Zero berbicara kepada seorang pegawai kafe yang ada di hadapannya, dan pegawai kafe itu langsung menyu

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN