CH 23. Pendarahan Otak

1544 Kata

Setelah selesai sarapan, Zero langsung menemui ibunya yang tengah menikmati secangkir teh panas di halaman belakang. Dia ingin membicarakan masalah kamera tersembunyi yang terpasang di dalam kamarnya. Keberadaan kamera itu sungguh mengganggu, membuat tidurnya terasa tidak nyaman karena mengetahui ada seseorang yang tengah mengawasi. Zero melemparkan kamera kecil yang sudah dihancurkannya ke hadapan sang ibu. Terlihat wajah ibunya yang kebingungan, satu alisnya terangkat ke atas, sedangkan kedua matanya menatap Zero. “Ada apa denganmu? Apa kau sedang kehilangan akal?” Erina memprotes perilaku Zero yang sangat tidak sopan terhadapnya. Dia sedang bersantai sembari menikmati secangkir teh panas, tetapi putranya tiba-tiba datang dan melemparkan sesuatu ke hadapannya. Seketika Zero mendengus

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN