CH 19. Tragedi

1820 Kata

Ruby berdiri di depan gerbang kampus sembari terus memainkan sebuah batu kecil dengan sebelah kakinya. Sudah hampir lima belas menit dia menunggu kedatangan Zero, tetapi pria itu sama sekali belum terlihat. Banyak sekali mobil hitam yang sudah melewatinya, hanya saja tidak ada satu pun dari mereka adalah mobil Zero. “Sebenarnya dia berniat menjemputku atau tidak? Mengapa lama sekali? Seakan dia sibuk saja!” Entah apa pekerjaan Zero, yang jelas Ruby sama sekali tidak mengetahuinya. Dia hanya tahu kalau Zero bekerja di sebuah perusahaan besar, tetapi tidak pernah bertanya mengenai jabatan pria itu dan apa yang dikerjakannya. Ruby mengucapkan kata sumpah serapah yang ditujukan untuk Zero, sedangkan sebelah kakinya menendang batu kecil yang sempat dimainkannya tadi. Namun, batu kecil yang d

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN