SWFA-21

1327 Kata

Aira terbangun dari tidurnya, setelah mendengar suara kicauan burung di depan kamarnya. Ia membuka matanya perlahan-lahan. Lalu membalik tubuhnya ke belakang. Ternyata Andri, sedari tadi mengamati Aira tertidur. “Selamat pagi, Sayang,” bisik Andri seraya memeluk Aira. Entah setan apa yang merasuki Andri, tak biasanya dia bersikap seperti ini. Mendadak Aira teringat tentang telefon yang tidak diangkat oleh Andri semalam. “Selamat pagi,” jawab Aira tersipu. Aira menutupi wajahnya menggunakan selimut. Ia segera membenamkan dirinya, seakan dia akan menghilang di balik itu. Dipandangi oleh Andri seperti itu, rasanya mendadak jantung Aira seakan keluar dari porosnya. Andri menyibak selimut yang dikenakan oleh Aira untuk menutupi dirinya. “Kamu baik-baik saja? Jangan menunjukkan wajah sepe

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN