"Kapten, ini aku!" Hazen menepuk-nepuk tangan Arthur yang menekan lehernya, wajahnya sudah memerah dengan mulut terbuka. Arthur segera melepaskan cengkraman tangannya, cepat-cepat bangkit dan berdiri meletakkan pistolnya di lantai. Lalu segera memburu pada Hazen yang terbatuk seraya memegangi lehernya. "Maaf, kukira tadi -. Maafkan aku!" ucapnya penuh rasa bersalah. Membantu Hazen untuk bangun dan duduk dengan tegak. Hazen mengangguk, "Tak apa, ini salahku!" ucapnya seraya terbatuk lagi. Arthur segera beranjak mengambilkan air minum. Dengan wajah khawatir, ia membantu Hazen untuk minum dengan tangannya sendiri yang memegang gelas itu. Hazen memalingkan pandangannya ke arah lain ketika dirasa Arthur terlalu dekat di depannya. "Terimakasih," ucapnya, lalu berdehem menyadari jika into